Sinopsis The Legend II

Kisah filem ini ialah lanjutan daripada kisah tokoh legenda Fong Sai-yuk dan isterinya, Ting Ting. Mereka kini menjadi anggota kelompok rahasia penentang Dinasti Qing, Kelompok Bunga Merah yang dipimpin ayah angkat Sai-yuk, Chan Ka-lok. Chan Ka-lok ingin menjadikan Sai-yuk sebagai penerusnya di Kelompok Bunga Merah. Namun wakil Ka-lok, Yu Chun-hoi yang licik berusaha menghalangi niat Ka-lok dan bahkan ingin melukai Sai-yuk. Di sisi lain, para anggota Kelompok Bunga Merah tidak menyadari kalau Chan Ka-lok sang ketua adalah adik kandung daripada Kerajaan Chien Lung dari Dinasti Qing dan jika tahu rahsia itu, mereka boleh saja memberontak terhadapnya.

Sebuah kelompok samurai Jepun berhasil menemukan rahasia Ka-lok dan berusaha menyampaikan bukti-bukti tersebut kepada Kaisar. Sai-yuk berusaha menghalangi samurai Jepang itu namun gagal lantaran ingin menolong seorang wanita cantik yang sedang dalam kesulitan. Hampir saja Sai-yuk tewas di tangan samurai itu, jika saja ibunya, Miu Chui-fa tidak datang menolongnya. Mereka berhasil meneruskan rahasia itu kepada Raja Muda Suen Si-ngai dan wanita yang diselamatkan Sai-yuk ternyata adalah putri Suen Si-ngai yang bernama Suen On-yee. Ka-lok meminta Sai-yuk ikut sayembara mencari jodoh agar bisa menikahi Suen On-yee. Dengan begitu, Sai-yuk bisa mendapatkan kesempatan merampas balik rahasia tersebut. Namun ternyata kontes itu adalah perangkap bagi Sai-yuk karena Suen Si-ngai tahu identitas Sai Yuk sebenarnya. Sementara itu, ternyata Putri Suen On-yee telah jatuh cinta pada Sai Yuk.

Sai Yuk yang terpaksa mengikuti sayembara itu demi misi ayah angkatnya, tidak memberitahukan hal ini pada Ting Ting. Berkali-kali ia harus diyakinkan oleh ibunya, bahwa yang dilakukannya demi negara dan tidak akan menyakiti Ting Ting. Di sini digambarkan kepolosan sifat Sai Yuk yang sangat setia dan mencintai Ting Ting. Tapi di luar dugaan, Ting Ting muncul di tengah sayembara dan berusaha mengacau. Hingga akhirnya dengan patah hati ia harus menerima pernikahan Fong Sai Yuk dengan putri raja itu. Setelah bahkan ibu Fong Sai Yuk sendiri yang berlutut di hadapannya memohon kerelaan Ting Ting (lihat foto ekspresi Ting Ting yang pasrah menghadapi pernikahan Sai Yuk).

Diceritakan pernikahan itu memang cuma kesepakatan saja, Putri Suen On-yee dengan jiwa besar menerima Sai Yuk memang tidak mencintainya, tapi hanya menginginkan kotak rahasia itu. Bahkan Suen On-yee tidak meminta Sai Yuk berhubungan suami istri dengannya (digambarkan dengan adegan Sai Yuk berbaring di tempat tidur dengan pasrahnya, sangat menyentuh sekaligus lucu :p). Setelah berhasil mendapatkan apa yg diinginkan, Sai Yuk dan ibunya serta Ting Ting pergi dari istana. Namun raja mengetahui hal ini dan mencegat mereka serta ingin membunuh Sai Yuk dengan sepasukan prajurit dan meriam yang menyala. Saat itulah putri menyelamatkan mereka dengan alasan bahwa Sai Yuk telah menjadi suaminya, jika Sai Yuk mati maka ia akan ikut mati (huahh.. So sweet). Ting Ting pun merasa putri adalah orang yang baik dan tulus mencintai suaminya dan pantas mendapatkan cinta Sai Yuk.

Ketika Sai Yuk kembali, keadaan bertambah buruk. Para pengkhianat telah mula berkuasa di Kelompok Bunga Merah dengan memanfaatkan informasi bahawa ketua adalah keturunan kerabat diraja. Sai Yuk dituduh gagal menjalankan misi kerana memilih tidak mengungkap kotak yang dibawanya begitu saja karena dengan begitu sama saja membunuh ketua. Sai Yuk mengorbankan dirinya untuk dimusnahkan kungfunya oleh sang ketua, meskipun hanya sebagai sandiwara. Namun itu tidak menghambat pengkhianat untuk menyerang ketua dan merebut tampuk pemerintahan Kelompok Bunga Merah. Dengan itu, ketua dikurung bersama para pendukungnya. Sai Yuk yang telah terluka akhirnya mula pulih dan berusaha menyelamatkan ibunya yang ditangkap dan digantung di alun-alun pemukiman Kelompok Bung Merah.